Perkembangan Penduduk Amerika

Hai kawan-kawan selamat datang di blog saya... kali ini kita akan membahas tentang perkembangan sebuah benua. kali ini saya akan membahas tentang benua amerika. oke tanpa banyak basa basi lagi kita langsung saja ya kawan kawan. Mohon disimak dengan baik ya..!




Amerika Serikat

Amerika Serikat, disingkat dengan AS (bahasa Inggris: United States of America/U.S.A. disingkat United States/US), atau secara umum dikenal dengan Amerika saja, adalah sebuah negara republik konstitusional federal yang terdiri dari lima puluh negara bagian dan sebuah distrik federal. Negara ini terletak di bagian tengah Amerika Utara, yang menjadi lokasi dari empat puluh delapan negara bagian yang saling bersebelahan, beserta distrik ibu kota Washington, D.C.. Amerika Serikat diapit oleh Samudra Pasifik dan Atlantik di sebelah barat dan timur, berbatasan dengan Kanada di sebelah utara, dan Meksiko di sebelah selatan. Dua negara bagian lainnya, yaitu Alaska dan Hawaii, terletak terpisah dari dataran utama Amerika Serikat. Negara bagian Alaska terletak di sebelah ujung barat laut Amerika Utara, berbatasan dengan Kanada di sebelah timur dan Rusia di sebelah barat, yang dipisahkan oleh Selat Bering. Sedangkan negara bagian Hawaii adalah sebuah kepulauan yang berlokasi di Samudra Pasifik. Amerika Serikat juga memiliki beberapa teritori di Pasifik dan Karibia. Dengan luas wilayah 3,79  juta mil persegi (9,83 juta km2) dan jumlah penduduk sebanyak 315 juta jiwa, Amerika Serikat merupakan negara terluas ketiga atau keempat di dunia, dan terbesar ketiga menurut jumlah penduduk. Amerika Serikat adalah salah satu negara yang paling multietnik dan paling multikultural di dunia. Hal tersebut muncul akibat adanya imigrasi besar-besaran dari berbagai penjuru dunia. Iklim dan geografi Amerika Serikat juga sangat beragam dan negara ini menjadi tempat tinggal bagi beragam spesies.
Bangsa Indian mulai bermigrasi dari Asia ke dataran yang saat ini menjadi Amerika Serikat sekitar 15.000 tahun yang lalu. Setelah tahun 1500 M, kedatangan bangsa Eropa dan wabah penyakit secara perlahan-lahan mulai mengurangi jumlah populasi mereka. Migrasi dan Kolonisasi Eropa dimulai sekitar tahun 1600, terutama dari Inggris. Amerika Serikat terbentuk dari Tiga Belas Koloni Inggris yang membentang di sepanjang pesisir Atlantik, yang mengembangkan sistem ekonomi dan sistem politik demokratis tersendiri yang terpisah dari Inggris. Perselisihan antara Inggris dan para kolonis Amerika menyebabkan pecahnya Revolusi Amerika. Pada tanggal 4 Juli 1776, dengan suara bulat, delegasi dari 13 koloni Inggris memproklamirkan kemerdekaan, yang menjadi awal berdirinya Amerika Serikat. Negara baru ini berhasil mengalahkan Inggris dalam Perang Revolusi. Perang ini merupakan perang kemerdekaan pertama yang berhasil mengalahkan imperium Eropa. Konstitusi yang berlaku saat ini pertama kali dirumuskan pada 17 September 1787; beberapa amendemen dilakukan di kemudian hari, memodifikasi pasal-pasalnya, namun tetap tidak mengubah isi teks aslinya. Sepuluh amendemen pertama yang secara kolektif dikenal dengan Bill of Rights, disahkan pada tahun 1791 dan mengatur mengenai jaminan hak-hak sipil dasar dan kebebasan.
Didorong oleh doktrin "Manifest Destiny", di sepanjang abad ke-19, Amerika Serikat memulai ekspansi besar-besaran ke wilayah Amerika Utara lainnya, menyingkirkan penduduk asli, menduduki serta membeli teritori-teritori baru, dan secara bertahap menjadikannya sebagai negara bagian yang baru. Perang Saudara yang meletus pada 1861 – 1865 mengakhiri perbudakan di Amerika Serikat. Pada akhir abad ke-19, perekonomian nasional Amerika Serikat merupakan perekonomian termaju di dunia. Kemenangannya dalam Perang Spanyol-Amerika dan Perang Dunia I semakin mempertegas status Amerika Serikat sebagai kekuatan militer dunia. Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat muncul sebagai negara adidaya baru di dunia, menjadi negara pertama yang mengembangkan senjata nuklir, dan menjadi salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet menjadikan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adidaya di dunia.
Amerika Serikat tergolong ke dalam negara maju pascaindustri, dan merupakan negara dengan perekonomian termaju di dunia, dengan perkiraan PDB 2012 sekitar $15,6 triliun  – 19% dari PDB global menurut kemampuan berbelanja pada tahun 2011. PDB perkapita AS adalah yang terbesar keenam di dunia pada 2010. Majunya perekonomian Amerika Serikat didorong oleh ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, infrastruktur yang dikembangkan dengan baik, dan produktivitas yang tinggi. Meskipun negara ini tergolong ke dalam negara pascaindustri, Amerika Serikat tetap menjadi produsen terbesar di dunia. Amerika Serikat juga menjadi negara dengan pengeluaran militer tertinggi di dunia, dan menjadi yang terdepan dalam bidang ekonomi, budaya, dan politik, serta pemimpin dalam riset ilmiah dan inovasi teknologi.





1.Perkembangan Penduduk
1.1 Imigrasi

Imigrasi Amerika Serikat (atau imigrasi ke Amerika Serikat) mengarah pada pergerakan non-penduduk ke Amerika Serikat. Imigrasi telah menjadi sumber terbesar untuk pertumbuhan penduduk dan perubahan budaya sepanjang sejarah Amerika Serikat. Aspek ekonomi, sosial, dan politik imigrasi telah mengakibatkan kontroversi terhadap etnisitas, keuntungan ekonomi, pekerjaan untuk non-imigran, pola permukiman, dampak terhadap mobilitas sosial ke atas, kejahatan, dan pemberian suara. Pada 2006, Amerika Serikat menerima lebih banyak imigran legal sebagai penduduk permanen dibanding gabungan negara manapun di dunia. Sejak liberalisasi kebijakan imigrasi tahun 1965, jumlah imigrasi generasi pertama yang menetap di Amerika Serikat telah berlipat empat dari 9.6 juta jiwa pada 1970 menjadi 38 juta jiwa pada 2007 1.046.539 jiwa mengalami naturalisasi sebagai warga negara AS pada 2008. Negara emigran terbesar ke Amerika Serikat adalah Meksiko, India, dan Filipina.Sementara masuknya penduduk baru dari berbagai unsur budaya memunculkan sejumlah tantangan, "Amerika Serikat selalu diperkuat oleh penduduk imigran," kata Presiden Bill Clinton tahun 1998. "Amerika selalu mendapat kekuatan dan semangat dari banyak gelombang imigran Mereka telah membuktikan diri sebagai masyarakat paling pantang menyerah, menerima tantangan, inovatif, dan terindustrialisasi." Perjalanan udara murah setelah 1960 mendorong arus penerbangan ke Amerika Serikat, tetapi migrasi masih sulit, mahal, dan berbahaya bagi siapapun yang melintasi perbatasan Amerika Serikat-Meksiko secara ilegal. Reuni keluarga mencakup dua pertiga imigrasi legal ke AS setiap tahun. Debat mengenai imigrasi telah dilakukan untuk meningkatkan penegakan hukum yang sudah ada terhadap imigran ilegal, membangun pagar di sebagian atau seluruh perbatasan AS-Meksiko sepanjang 2;000-mil (3;200 km), atau membentuk program pekerja tamu yang baru. Sepanjang 2006, negara ini dan Kongres dipenuhi debat mengenai proposal-proposal tersebut. Pada April 2010, sebagian dari proposal tersebut disahkan menjadi hukum, meski sebagian pagar perbatasan juga disetujui.

1.2 Perekonomian
Amerika Serikat menerapkan sistem ekonomi kapitalis campuran yang didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, infrastruktur yang dikembangkan dengan baik, dan produktivitas yang tinggi. Menurut International Monetary Fund (IMF), PDB AS adalah $15,1 triliun, atau sekitar 22% dari produk dunia bruto, dan dengan nilai pertukaran pasar hampir 19% dari total produk dunia bruto menurut keseimbangan kemampuan berbelanja (KKB). Jika dihitung sebagai negara tunggal, angka ini merupakan yang terbesar di dunia; PDB nasional AS hanya 5% lebih kecil dari total PDB Uni Eropa yang jumlah populasinya 62% lebih banyak. Di antara negara-negara lainnya, Amerika Serikat menempati peringkat ke-9 di dunia menurut PDB nominal per kapita dan peringkat 6 menurut PDB (KKB) per kapita. Dolar Amerika Serikat adalah cadangan mata uang utama di dunia.
Amerika Serikat adalah importir barang terbesar pertama dan eksportir terbesar kedua di dunia, meskipun ekspor per kapita nya masih agak rendah. Pada tahun 2010, total defisit perdagangan Amerika Serikat adalah $635 biliun. Kanada, RRC, Meksiko, Jepang, dan Jerman adalah mitra perdagangan utama AS. Pada 2010, minyak adalah komoditas impor terbesar, sedangkan alat transportasi adalah komoditas ekspor terbesar Amerika Serikat. RRC dan Jepang adalah dua negara asing terbesar pemegang utang publik AS. Pada tahun 2009, sektor swasta diperkirakan menyumbangkan 86,4% bagi perekonomian nasional, diikuti oleh perekonomian pemerintah federal sebesar 4,3% dan perekonomian negara bagian dan pemerintah daerah (termasuk transfer federal) sebesar 9,3%. Perekonomian AS tergolong ke dalam perekonomian pascaindustri; sektor jasa menyumbangkan sekitar 67,8% bagi total PDB. Meskipun demikian, AS masih dianggap sebagai kekuatan industri utama di dunia. Ladang bisnis utama menurut penerimaan bisnis bruto berasal dari sektor perdagangan grosir dan ritel; sedangkan menurut pendapatan bersih, bisnis utama perekonomian AS adalah manufaktur. Sektor manufaktur didominasi oleh produk-produk kimia. AS merupakan produsen minyak terbesar ketiga di dunia, dan juga importir minyak terbesar. Negara ini juga menjadi produsen terbesar energi nuklir dan listrik, begitu juga dengan gas alam likuid, sulfur, fosfat, dan garam. Meskipun sektor pertanian hanya menyumbangkan kurang dari 1% bagi total PDB, AS merupakan produsen terbesar tanaman jagung dan kedelai. Bursa Saham New York adalah bursa saham terbesar di dunia menurut jumlah dagangan dalam dolar. Coca-Cola dan McDonald's adalah dua merek dagang asal AS yang paling terkenal di dunia. Pada Agustus 2010, angkatan kerja di Amerika Serikat berjumlah 154,1 juta orang. Sektor pemerintahan adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yang mempekerjakan sekitar 21,2 juta orang. Sedangkan sektor swasta yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor kesehatan dan bantuan sosial, mempekerjakan lebih dari 16 juta orang. Sekitar 12% angkatan kerja di AS telah tergabung ke dalam serikat pekerja, lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara di Eropa Barat (30% secara keseluruhan). Pada 2011, Bank Dunia menempatkan AS di peringkat teratas negara-negara di dunia dari segi kemudahan dalam merekrut dan memecat tenaga kerja. Resesi ekonomi global 2008-2012 sangat memengaruhi perekonomian Amerika Serikat. Sebagai contoh, tingkat pengangguran semakin tinggi, Indeks Kepercayaan Konsumen rendah, pendapatan rumah tangga terus menurun, dan penyitaan serta kebangkrutan pribadi semakin meningkat, yang ujung-ujungnya memicu krisis utang federal, inflasi, dan melonjaknya harga bahan pangan dan minyak bumi. Meskipun data resmi menunjukkan bahwa perekonomian AS sudah pulih, sebuah jajak pendapat pada tahun 2000 menunjukkan bahwa separo warga Amerika menganggap perekonomian AS masih dalam keadaan resesi, bahkan lebih parah lagi, depresi. Pada tahun 2009, AS menjadi negara dengan produktivitas tenaga kerja per orang tertinggi ketiga di dunia, di belakang Luksemburg dan Norwegia. Pada tahun yang sama, AS juga menjadi negara keempat yang paling produktif per jam, di belakang kedua negara yang disebutkan sebelumnya dan Belanda. Jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa, tarif pajak penghasilan di AS masih lebih tinggi, sedangkan pajak konsumen tarifnya lebih rendah.

1.3 Kelahiran














Tingkat kelahiran bayi di AS telah mengalami penurunan tahun lalu untuk kalangan perempuan di usia belasan tahun, 20-an tahun, dan – secara mengejutkan – usia 30-an tahun, yang menyebabkan jumlah terendah bayi yang baru lahir dalam kurun waktu 30 tahun, menurut laporan pemerintah yang dirilis hari Kamis. Para pakar mengatakan beberapa faktor yang mungkin menggabungkan dorongan terhadap penurunan jumlah bayi baru lahir, termasuk perubahan perilaku naluri keibuan dan perubahan pola-pola imigrasi. Dari laporan sementara, berdasarkan kajian terhadap lebih dari 99 persen akte kelahiran yang dibuat di seluruh penjuru negeri, terhitung ada 3,853 juta kelahiran tahun lalu. Ini adalah angka terendah sejak tahun 1987. Tingkat kelahiran telah mengalami penurunan sejak tahun 2014, namun tahun 2017 menjadi tahun dengan penurunan terbesar dengan 92.000 tingkat kelahiran lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Ini sesuatu yang mengejutkan, karena melonjaknya tingkat kelahiran bayi sering kali paralel dengan melonjaknya tingkat ekonomi, dan tahun lalu adalah periode tingkat pengangguran yang tergolong rendah dan tahun yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi. Namun faktor-faktor lain juga kemungkinan berperan, ujar para pakar. Salah satu faktor kemungkinan adalah perubahan perilaku naluri keibuan di antara generasi millenial, yang berada pada periode puncak tingkat kehamilan saat ini. Mereka mungkin cenderung enggan untuk mengandung anak atau memiliki kecenderungan memiliki anak yang lebih sedikit, ujara para peneliti. Faktor lainnya bisa jadi adanya berbagai perubahan dalam populasi imigran, yang berkontribusi pada hampir seperempat jumlah bayi yang lahir di AS setiap tahun. Contohnya, proporsi imigran keturunan Asia adalah yang terbesar, dan lazimnya mereka memiliki jumlah anak yang lebih sedikit dibandingkan kelompok-kelompok imigran lainnya. Selain itu, penggunaan peralatan kontrasepsi dan bentuk-bentuk kontrasepsi berjangka panjang lainnya juga terus mengalami peningkatan. Temuan-temuan lainnyaLaporan yang diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention juga menemukan Tingkat kelahiran anak dari kalangan perempuan dengan rentang usia 15 hingga 44 tahun, yang dikenal sebagai tingkat fertilitas umum, juga mengalami tingkat kelahiran bayi terendah dengan 60 per 1.000 kelahiran bayi. Perempuan di usia awal 40-an merupakan satu-satunya kelompok dengan tingkat kelahiran bayi yang lebih tinggi di tahun 2017, yang mengalami peningkatan sebesar 2 persen pada tahun itu. Tingkat kelahiran bayi di antara perempuan berusia 40-an telah meningkat sejak awal tahun 1980-an. Tingkat kelahiran melalui bedah caesar sedikit mengalami peningkatan setelah mengalami penurunan berturut-turut selama empat tahun sebelumnya. Berbagai studi juga menunjukkan bedah caesar sebagai tindakan yang paling umum untuk ibu berusia lebih tua yang baru pertama kali melahirkan. Tingkat kelahiran bayi prematur dan berat bayi yang lebih rendah saat dilahirkan juga meningkat untuk tiga tahun berturut-turut, kemungkinan juga untuk alasan yang sama. Tingkat kelahiran bayi di antara ibu berusia belasan tahun terus mengalami penurunan tajam, sejak pertama kali terjadi pada tahun 1990-an. Pada tahun 2017, tingkat kelahiran bayi mengalami penurunan sebesar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tingkat kelahiran bayi di antara perempuan berusia 20-an terus mengalami penurunan dan telah mencapai tingkat terendah. Tingkat kelahiran bayi untuk perempuan di rentang usia ini mengalami penurunan sebesar 4 persen. Mungkin yang paling mengejutkan, tingkat kelahiran bayi di antara perempuan berusia 30-an hanya mengalami sedikit penurunan, yaitu tingkat penurunan sebesar 2 persen untuk perempuan di rentang usia 30 hingga 34 tahun dan 1 persen untuk perempuan di rentang usia 35 hingga 39 tahun. Tingkat kelahiran bayi di antara perempuan berusia 30an terus mengalami peningkatan paling tidak dalam waktu limapuluh tahun terakhir, dan perempuan di awal usia 30-an menjadi kelompok usia dengan tingkat kelahiran bayi tertinggi. Penurunan angka tingkat kelahiran bayi telah menimbulkan pertanyaan di antara para pakar, namun mereka juga melihat tingkat penurunannya sangat rendah. “Tidak mudah mengatakan apakah hal ini menandai adanya perubahan fundamental atau hanya sesuatu yang bersifat sementara,” ujar Hans-Peter Kohler, seorang ahli kependudukan dari Universitas Pennsylvania yang mempelajari tren tingkat kelahiran bayi.Generasi sekarang terancam tidak memiliki generasi penerusGenerasi sekarang cenderung untuk tidak memiliki cukup banyak anak untuk menggantikan generasi mereka. AS dahulunya termasuk sedikit negara maju dengan tingkat fertilitas yang memastikan setiap generasi memiliki cukup anak untuk menggantikan generasi terdahulu. Tingkat kelahiran saat ini kurang dari tingkat acuan dalam kemampuan untuk menggantikan generasi pendahulu. Angkanya masih di atas negara-negara lain seperti Spanyol, Yunani, Jepang, dan Italia, namun kesenjangannya tampak semakin mengecil. Sepuluh tahun yang lalu, perkiraan tingkat kelahiran bayi adalah 2,1 anak untuk setiap perempuan AS. Pada tahun 2017, tingkat kelahiran berada kurang dari 1,8; menjadi tingkat terendah sejak 1978. “Ini adalah penurunan tingkat kelahiran bayi yang cukup berarti,” ujar Dr. John Santelli, seorang profesor di bidang populasi dan kesehatan keluarga serta kedokteran anak.



1.4 Tingkat Kematian















Dengan hampir 900 kematian ibu melahirkan setahun, Amerika Serikat adalah salah satu negeri dengan tingkat kematian tertinggi di negara maju. Setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 900 wanita meninggal saat melahirkan: 26 kematian untuk 100.000 kelahiran, salah satu rasio terburuk di negara maju. Sebagai perbandingan, di Prancis, ada hampir delapan ibu yang meninggal per 100.000 kelahiran. Sederhana saja dari semua negara bagian Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), hanya Meksiko yang lebih buruk daripada Amerika Serikat. Dan sementara semua negara kaya melihat penurunan angka kematian ibu mereka, kurva tersebut terus meningkat dari tahun 2000 sampai 2014 di negara yang paling makmur di dunia. Texas, negara bagian Amerika yang paling berbahaya untuk melahirkan anak, adalah zona perang:  36 perempuan meninggal dari 100.000 kelahiran. Komplikasi yang bisa dihindari Ibu-ibu ini paling sering terserang perdarahan, masalah jantung, infeksi atau preeklampsia, hipertensi ini khusus untuk kehamilan dan konsekuensi pasca melahirkan. Dengan tindak lanjut yang tepat, bagaimanapun, sebagian besar komplikasi ini dapat diobati dengan baik atau bahkan dihindari. ProPublica, pemain murni yang mengkhususkan diri dalam jurnalisme investigatif, mulai menceritakan kisah korban ini dalam sebuah peringatan, “Lost Mothers”. Tersebutlah Laura Lenss, 38 tahun. Kembali dari bangsal bersalin dengan Wally, bayinya yang baru lahir, arsitek Seattle ini sangat senang: “Dia sempurna, dia sangat cantik,” ulangnya pada adiknya. Ternyata, Laura menderita perineum robek besar, tapi bukankah kejadian itu menimpanya tiga tahun yang lalu ketika anak pertamanya, Henry, lahir? Beberapa hari setelah melahirkan, Laura, kelelahan, tidak berani menjawab panggilan video dari orang tuanya karena wajahnya pucat. Saat tiba di rumahnya, mereka segera melakukan penyelamatan. Beberapa jam kemudian, wanita muda tersebut meninggal di rumah sakit, menyusul adanya infeksi yang disebabkan oleh luka perineumnya. “Sejak hari itu, kami tidak berhenti menangis,” kata adiknya.
Terlalu banyak operasi caesar? Bagi ProPublica, alasan untuk hecatomb ini rumit: tentu saja ada sistem kesehatan Amerika, yang membuat banyak wanita kekurangan jaminan kualitas pemantauan kehamilan. Tapi fakta ini tidak menjelaskan krisis kesehatan saja. Banyak martir kehamilan termasuk dalam lingkungan yang disukai, seperti Laura Lenss. ProPublica menunjuk pada sejumlah besar bedah caesar yang dilakukan di seluruh negeri, menyebabkan lebih banyak komplikasi, kehamilan lanjut, obesitas dan diabetes, amat banyak ditemukan. Tapi situs tersebut juga memajukan sebuah hipotesis yang menakjubkan. Selama bertahun-tahun, profesi medis Amerika memiliki spesialisasi dalam perawatan bayi baru lahir dan bahkan berada di garis depan prematuritas. Apakah prestasi teknis ini secara paradoks menjaga pengasuh jauh dari para ibu, membuat mereka kurang perhatian?
Pengalaman Serena Williams
Baru-baru ini, juara tenis Serena Williams mengatakan kepada majalah “Vogue”  tentang  persalinan apokaliptiknya. Setelah operasi caesar dilakukan dengan segera untuk melahirkan putrinya Olympia, petenis kondang ini mengalami sesak napas. Sudah terkena flebitis, dia takut pada emboli paru dan segera mengeluhkan kepada dokter dan perawat. Mereka tetap tuli terhadap keluhannya. Hanya setelah cukup keras protes dia pun diberi pemindai: Serena Williams memiliki banyak bekuan darah di paru-parunya. Petenis batuk begitu banyak karena emboli bahwa bekas luka operasi caesarnya terbuka kembali. Dalam prosesnya, banyak wanita berbagi pengalaman serupa di Twitter dan angka yang muncul lainnya membuat ngeri. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, wanita kulit hitam Amerika membayar penghormatan lebih besar untuk bersalin: tiga sampai empat kali lebih meninggal saat melahirkan daripada wanita kulit putih.

1.5 Budaya

Amerika Serikat adalah negara multikultural, tempat tinggal bagi berbagai kelompok etnik, tradisi, dan nilai-nilai. Selain sejumlah kecil penduduk asli Amerika dan penduduk asli Hawaii, hampir semua penduduk Amerika berasal dari nenek moyang yang bermigrasi ke Amerika Serikat pada zaman dahulu. Kebudayaan utama Amerika berasal dari kebudayaan Barat yang bersumber dari tradisi imigran Eropa (terutama Inggris di Utara dan Spanyol di Selatan), dan kemudian dipengaruhi oleh berbagai sumber seperti tradisi yang dibawa oleh budak-budak Afrika. Munculnya gelombang migrasi bangsa Asia dan Amerika Latin juga turut memperkaya khasanah budaya Amerika Serikat. Para imigran ini tetap mempertahankan karakteristik budaya asli mereka. Kebudayaan Amerika dianggap sebagai kebudayaan yang paling individualistik di dunia. Konsep "American Dream", atau anggapan bahwa kehidupan sosial di Amerika lebih baik, berkembang di kalangan banyak orang dan berperan penting dalam menarik para imigran. Meskipun budaya arus utama menyatakan bahwa Amerika Serikat adalah negara dengan masyarakat tanpa kelas, para pakar menemukan terdapat perbedaan kelas sosial yang signifikan di negara itu, perbedaan ini tampak dalam segi sosialisasi, penggunaan bahasa, dan nilai-nilai. Warga Amerika kelas menengah dan profesional telah memelopori dan memperkenalkan tren-tren sosial kontemporer seperti feminisme modern, environmentalisme, dan multikulturalisme. Citra diri, sudut pandang sosial, dan ekspektasi budaya warga Amerika telah dikaitkan dengan pencapaian dan kemajuan Amerika Serikat. Sedangkan kebiasaan warga Amerika yang cenderung menilai sesuatu berdasarkan prestasi sosial ekonomi secara umum dianggap sebagai atribut yang positif. Perkembangan Budaya Amerika Serikat , hari-hari libur, olahraga, agama, kuliner, musik, tari, dan seni rupa — banyak dipengaruhi oleh budaya eropa, khususnya inggris, serta budaya indian sebagai masyarakat asli.
Negara Amerika Serikat pada awal-awal berdirinya memberlakukan kebijakan buka pintu bagi para imigran yang datang dari seluruh dunia. Para imigran yang datang ke Amerika, dan kemudian memilih untuk menetap dan menjadi warga Amerika, oleh pemerintah diminta untuk tidak meninggalkan kebudayaannya dan tetap mempraktikannya selama tinggal di Amerika. Hal tersebut membuat budaya Amerika Serikat menjadi multikultural. Berbagai macam budaya dunia bercampur, namun budaya country dan koboi umumnya menjadi salah satu lambang dan ciri khas yang terkenal tentang Amerika. Masyarakat Amerika Serikat mengakui mereka tidak memiliki budaya khusus turun termurun, melainkan menganggap bahwa budaya mereka adalah budaya untuk "berusaha menjadi yang terbaik". Karena tidak ada faktor kasta, agama, dan budaya yang menghalangi hal ini, masyarakat di negara tersebut mempercayai, seseorang yang berusaha untuk menjadi yang terbaik, akan dapat menjadi yang terbaik. Budaya Amerika Serikat telah berkembang ke seluruh dunia dalam berbagai bentuk adaptasi dan telah memengaruhi seluruh dunia, khususnya dunia Barat. Musik di Amerika Serikat banyak didengarkan di seluruh dunia, dan tayangan film beserta televisi Amerika Serikat dapat dilihat di manapun. Kini sebagian besar kota di sana memiliki musik klasik dan rakyat; pusat penelitian dan museum, pertunjukan tari, musik dan drama; proyek seni terbuka dan arsitektur penting. Amerika Serikat juga menjadi pusat pendidikan yang berkualitas tinggi. Negara tersebut memiliki lebih dari 1.500 universitas, kolese, dan berbagai institusi pendidikan, beberapa di antaranya terkenal di seluruh dunia. Di negara tersebut banyak terdapat tempat-tempat berjudi seperti di kota Las Vegas yang dikenal sebagai Sin City (Kota Penuh Dosa).



1.6 Keagamaan







Secara resmi, Amerika Serikat adalah sebuah negara sekuler, Amendemen Pertama Konstitusi AS menjamin kebebasan bagi setiap aktivitas keagamaan dan melarang pembentukan pemerintahan agama. Dalam sebuah studi pada 2002, sekitar 59% warga Amerika mengaku bahwa agama "memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan mereka", angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara kaya lainnya. Menurut sebuah survei pada 2007, sekitar 78,4% orang dewasa di AS mengaku sebagai penganut Kristen; angka ini turun dari 86,4% pada tahun 1990. Protestan adalah denominasi yang penganutnya paling banyak di AS, sekitar 51,3%, sedangkan Katolik Roma adalah denominasi terbesar kedua, dengan jumlah penganut sekitar 23,9%. Jumlah penganut agama-agama non-Kristen pada tahun 2007 adalah sebesar 4,7%, mengalami peningkatan dari 3,3% pada tahun 1990. Agama-agama ini di antaranya Yahudi (1,7%), Buddha (0,7%), Islam (0,6%), Hindu (0,4%), dan Unitarian Universalisme (0,3%). Survei tersebut juga melaporkan bahwa sekitar 16,1% warga Amerika mengaku sebagai agnostik, ateis, atau tidak beragama; angka ini naik dari yang sebelumnya hanya 8,2% pada tahun 1990. Terdapat juga penganut Baha'i, Wicca, Druid, Jain, agama pribumi, humanis dan komunitas deis. Keraguan mengenai keberadaan Tuhan atau Dewa semakin berkembang pesat di kalangan warga Amerika yang berusia di bawah 30 tahun. Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan warga Amerika terhadap Tuhan menurun secara bertahap, dan warga Amerika yang berusia muda juga semakin tidak religius.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Perkembangan Teknologi Komputer